Erupsi Merapi yang terjadi 11/3/2023 sabtu lalu meskipun tidak menimbulkan korban jiwa dan harta, tetapi abu yang turun cukup mengganggu di beberpa desa di Magelang dan Boyolali. PMI Kota Surakarta (PMI Solo) bersama Politeknik AKBARA sejak sabtu telah mengirimkan relawan untuk melakukan Assesment dan membantu warga terdampak. Sempat bergabung bersama TNI POLRI dimagelang untuk bagikan masker, Minggu 12/3/2023 Tim PMI-Akbara menuju desa Krinjing Kecamatan Dukun untuk memberikan pelayanan disana.
Kopral Purn Bagyo Lelono (Kordinator Tim) menyampaikan, relawan membantu membersihkan fasilitas umum seperti Masjid, Sekolahan dan juga jalan dari abu vulkanik gunung Merapi, selain itu relawan juga berkegiatan bersama siswa – siswi SD.
Total disini kami berdelapan, diantaranya 7 relawan dari mahasiswa program studi Manajemen Penanggulangan Bencana dan 1 staf civitas akademika Politeknik AKBARA, saat ini sudah hari ke empat dan kami terus lakukan koordinasi dengan posko setempat bila mana masih terus dibutuhkan, ucap Kopral Bagyo.
Saat ini PMI Kota Surakarta memberangkatkan dua unit Truk tangki air ke daerah terdampak. Menurut Sumartono Hadinoto, Sekretaris PMI Solo, berdasarkan Assessment tim dari Politeknik AKBARA yang sudah berangkat duluan, banyak fasilitas umum dan rumah warga yang terdampak abu vulkanik sehingga dibutuhkan truk tangki untuk membantu membersihkannya.
Dua armada truk tangki, total 4 personil kami berangkatkan siang ini menuju Magelang, untuk pelayanan truk tangki akan berkoordinasi dengan PMI dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat serta penempatan di daerah mana saja yang dibutuhkan pelayanan truk tangki ini, tambahnya.
Pungkasnya, situasi dan kondisi tentu terus kami pantau melalui posko PMI Solo dan koordinasi dengan PMI seluruh Jawa Tengah terus dilakukan dan kami telah siapkan tim reaksi cepat bila mana dibutuhkan, dukungan dan doa dari masyarakat kota solo tentu kami harapkan untuk kelancaran operasi tanggap darurat bencana ini.