Surakarta, Jawa Tengah – Keberlanjutan layanan Palang Merah Indonesia (PMI) mesti berlanjut meski di tengah pandemi. Seperti yang dilakukan PMI Surakarta dalam melayani kelompok rentan di Griya PMI Surakarta. Hambatan pendanaan lantaran pagebluk tak menghentikan pelayanan terhadap orang lanjut usia dan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) terlantar di griya tersebut.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PMI Sudirman Said memuji ketaatasasan Pengurus PMI Surakarta dalam menjalankan layanan di tengah kesulitan pagebluk covid-19. Alih-alih mengandalkan dana segar, PMI Surakarta memanfaatkan bantuan logistik sejumlah pihak untuk para penghuni Giriya PMI Surakarta. Cara tersebut, kata Sudirman, dapat menjadi contoh untuk PMI lainnya.
“Pandemi ini menyebabkan donor fatigue, berkurangnya dana bantuan, tidak hanya untuk Palang Merah tapi lembaga kemanusian lainnya. Penghimpunan bantuan secara kreatif seperti PMI surakarta yang memanfaatkan bantuan beras, sembako dan sebagainya dari masyarakat ini cukup kreatif,” kata Sudirman saat berkunjung ke Markas PMI Surakarta, Jebres, Surakarta, beberapa waktu lalu.
Tak cuma layanan terhadap kelompok rentan, tugas kepalangmerahan lainnya pun tak luput dikerjakan PMI Surakarta. Tanggungjawab menjaga dan mengelola persediaan darah misalnya dilakukan PMI Surakarta di tengah kerja-kerja kemanusiaan merespons bencana di tanah air. Sudirman menyakini, sejumlah kegiatan kemanusiaan tersebut tak dapat dikerjakan tanpa profesionalisme dan renjana relawan PMI Surakarta.
“Kita patut bangga di sini ada Kampus Akbara (Abdi Kemanusiaan Bangsa dan Negara) yang membentuk profesionalisme dan passion relawan. Kalau bukan karena dua hal itu, rasanya sulit kita bisa menjalankan tugas-tugas kemanusiaan tadi,” tukasnya.
Direktur Akbara Surakarta dokter Titis Wahyuono menjelaskan, Akbara merupakan pengamalan amanat undang-undang kepalangmerahan terkait pembinaan relawan. Institusi yang dipimpinnya tersebut, kata Titis, mempunyai visi membentuk relawan yang kompeten, berintegritas dan tangguh. Akbara Surakarta, lanjutnya, saat ini memiliki 3 program studi yakni teknologi bank darah, manajemen penanggulangan bencana dan bisnis digital.
“Setiap layanan PMI harus dilandasi kecakapan. Atas dasar itulah dibentuk kampus ini,” imbuhnya saat pemaparan materi.
Kunjungan Sekjen PMI ke Markas PMI Surakarta merupakan rangkaian penguatan Lembaga Sertifikasi Pelayanan (LSP) yang akan dibentuk PMI di sejumlah wilayah. Seperti diketahui, PMI memiliki faslitas pelatihan relawan di sejumlah wilayah. Sejumlah fasilitas tersebut, kata SS sapaan akrab Sudirman Said, akan dimanfaatkan untuk LSP.